Lestarikan Budaya Masyarakat, Babinsa Idi Rayeuk Hadiri Kenduri Blang di Desa Binaan

    Lestarikan Budaya Masyarakat, Babinsa Idi Rayeuk Hadiri Kenduri Blang di Desa Binaan
    Aceh Timur - Kenduri blang merupakan tradisi dan budaya masyarakat Aceh yang dilakukan saban tahun saat akan mulai turun ke sawah untuk menanam padi.

    Aceh Timur - Kenduri blang merupakan tradisi dan budaya masyarakat Aceh yang dilakukan saban tahun saat akan mulai turun ke sawah untuk menanam padi.

    Hal tersebut disampaikan oleh Serda Hendra Kustiwa yang merupakan Babinsa Koramil 05/Idi Rayeuk Kodim 0104/Aceh Timur saat menghadiri kegiatan Kenduri Blang di Desa Binaanya Dama Pulo Sa, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Kamis (25/05/2022). 

    Babinsa Serda Hendra Kustiwa mengungkapkan, jelang turun kesawah musim tanam rendengan, para petani menggelar acara kenduri yang biasa dikenal Kenduri Blang, kenduri tersebut berupa makan bersama dan bersedekah kepada anak yatim serta di isi dengan berdoa agar diberikan kemudahan dan rezki kepada para petani yang akan bercocok tanam.

    "Kegiatan tersebut bertujuan untuk memanjatkan Do’a kepada Allah SWT semoga musim tanam kali ini diberikan kesuksesan dan dijauhi dari berbagai penyakit dan musibah terhadap tanaman padi mereka hingga tiba masa panen nanti", jelasnya.

    Ia juga mengatakan, acara itu juga sebagai sarana untuk melestarikan warisan budaya masyakarat, sekaligus sebagai wadah untuk mempererat hubungan kebersamaan dan keharmonisan serta jalinan silaturahmi antar warga desa, tutupnya.

    Kusdiyono

    Kusdiyono

    Artikel Sebelumnya

    Berikan Pendampingan, Babinsa 23/Lgst Turun...

    Artikel Berikutnya

    Danramil 11/Brb Bersama Muspika Birem Bayeun...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami